Jalan-jalan ke Inggris,
lihat gedung
berbaris-baris.
Aku rela ditusuk keris
,demi cintakmu pada Adinda yang manis.
makan ke restoran cepat saji,
pesan nasgor minumnya montea.
tolong donk beri aku janji,
janji supaya kita sehidup semati.
pasar lama jualan tahu,
hasilnya dibeliin ayam buat tamu.
selama ini aku gak pernah tahu,
kalau aku menyelam di lautan cintamu.
Jual buah jambu laris manis,
Jualnya di depan pabrik katun..
eh kamu yang manis,
Bolehkah kita beradu pantun
Ga punya pendirian, bikin jemu. Ga mau sendirian, maunya
bobo sama kamu.
Potong kuku, pendek-pendek. Hatiku beku, si abang mendadak
ngondek.
Malam Jumat, setan pada bertamu. Rinduku kumat, siang tadi
ga bertemu.
Tunda lapar, makan indomi. Hati menggelepar, cintapun
bersemi.
Aku itu sulit dalam menghafal, soalnya aku males baca buku.
Kau bagaikan sebuah kapal, yang berlabuh di hatiku.
Orang itu bukanlah hantu, tapi orang itu adalah tamu. Aku
ingin menjadi kunci pintu, supaya aku dapat membuka pintu hatimu.
Lihat Messi mencetak gol, tiba-tiba datang seorang tamu. Aku
ingin menjadi borgol, supaya dapat memborgol cintamu.
Kau bagaikan sebuah jari-jari, yang memegang erat sebuah
paku. Kau sama seperti pencuri, yang telah mencuri hatiku.
Cet tembok, engga rata. Hati neng di gembok, buat abang
berkacamata.
Ke Pondok Indah, liat mobil balapan.
Di follow udah, jadian kapan?
Ada odong-odong, nabrak tukang jamu. Mau dong, ditembak
kamu.
Miara kebo, di depan gerbang. Ga bisa bobo, kalau belum
denger suara abang.
Dipukulin sapu, gara-gara nyolong. Gapapa deh sepupu, yang
penting kinclong.
Kulit memerah, ditempel Salonpas. Yang baju merah, jangan
sampai lepas.
Turun bero, gara-gara kayang. Ga mau di panggil bro, maunya
ayang.
Beli kaldu, kotak-kotak. Aku rindu, sama abang botak.
Ku ajak pergi ke pantai kau tidak mau, soalnya aku ingin
berdua denganmu. Saat ini yang perlu kau tau, ku tak bisa hidup tanpa dirimu.
Punya istri cuma satu, dia malah seorang penjual jamu. Aku
ingin ungkapkan sesuatu, yaitu aku ingin mendapatkan cinta yang tulus darimu.
Hobiku itu menyelam, ketika menyelam pasti aku mengajak
teman minimal satu. Aku ingin sekali kamu tenggelam, tenggelam di dalam hatiku.
Suara serak, gara-gara nelen peniti. Walau terpisah jarak,
cintaku tak akan mati. Kuntilanak, kecebur got. Paling enak, dicium kegesek
jenggot.
Jinak-jinak, merpati. Kalau mau enak, kamu harus sabar
menanti.
Kembang kol, daun perdu. Kamu miskol, hatiku bergolak rindu.
Ada brondong, kakinya mulus. Abang gondrong, mau dong
dielus.
Paling benci, sama plagiat. Biarpun banci, neng tetep minat.
Ada ilmuwan, pake baju merah. Kalau ga jadi ketemuan, jangan
marah.
Pacaran di tempat sepi, kepalanya ketimpa kedondong. Jangan
cuma cium pipi, bibir juga dong.
Cinta itu bermula dari mata, dan terkadang tertulis sampai
ke buku. Kau bagaikan nelayan cinta, yang selalu menebar benih-benih cinta di
hatiku.
Air itu suka diobaok-obok, habis diobok-obok terus
diminumkan ke sapi. Habis mandi langsung bobok, supaya bisa cepet ketemu kamu
di dalam mimpi.
Bunga itu bunga mawar, sering ditaruh sebagai hiasan saku.
Aku ingin menjadi trotoar, supaya kau dapat berjalan dengan mudah ke hatiku.
Kau bagaikan sebuah jalan, yaitu sebuah jalan yang
berliku-liku. Bagiku kau adalah rembulan, yang bersinar terang menyinari
hidupku.
Bagiku kau itu
setangkai kembang, kembang yang tak akan pernah jemu. Aku ingin menjadi
kumbang, supaya bisa sering hinggap di pelukmu.
Ada gulali, ada klepon. Bisa kali, oper nomer telepon.
Enam menit, sampai ke rusun. Neng genit, mau dong disun.
Adu nyolot, adu bodong. Abang berotot, gendong dong.
Buat ke Pensi, beli baju di Tebet. Jangan kegedean gengsi,
ni abang udah ngebet.
Minum jamu, sambil twitteran. Disenyumin kamu, bikin aku
gemeteran.
Beli kolak, sama pempek kapal selam. Please jangan nolak,
cintaku udah dalam.
Pake beha, punya si mama. Aku udah usaha, jadi tolong
terima.
Tukang sablon, asistennya tiga. Kenalan sama neng demplon,
boleh ga?
0 komentar: